Belanda Serius Menangani Sampah

Sekali lagi, boleh jadi Indonesia dapat pelajaran dari Belanda, kali ini dalam hal daur ulang sampah. Belanda telah mempelopori tentang kebijakan pengeloaan sampah di Uni Eropa. Kurangnya ruang dan kesadaran menjaga lingkungan memaksa pemerintah Belanda untuk mengambil langkah-langkah awal untuk mengurangi penimbunan sampah. Namanya ‘Lansnik’s ladder’, kebijakan tersebut disahkan oleh Dutch Lower House pada tahun 1979, masuk dalam deretan undang-undang Belanda pada tahun 1994 dan dikenalkan di European Waste Framework Directive dengan julukan ‘hirarki limbah’. Pikiran utama dari hirarki tersebut sangat sederhana, menghindari munculnya limbah sebanyak mungkin, mendaur ulang limbah menjadi barang berharga, menghasilkan energi dari limbah, dan hanya membuang apa yang tersisa. Akan tetapi, semua itu harus dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan. Pajak-pajak diterapkan tahun 1995 bagi siapa saja yang jahil tangannya membuang sampah sembarangan, konon pajak tentang sampah di Belanda paling tinggi se-Eropa. [1.2].
Baca lebih lanjut

BELANDA, LADANG INOVASI PETERNAKAN DUNIA

Belanda merupakan negara yang terletak pada muara sungai yang rata   dan rendah  dengan wilayahnya sekitar 41.528 kilometer persegi, lebih kecil enam ribu kilometer  persegi dari luas Jawa Timur. Hal tersebut memberikan ciri yang  unik pada lanskapnya dengan hamparan pemandangan yang luas dengan bentang langit yang tak putus (nesoindonesia, 2015), sehingga sangat menguntungkan dalam bidang pertanian dan peternakan Belanda. 20% perekonomian Belanda ditopang dari agroindustri (Harianto, 2010). Menurut data statistika dari kementrian Belanda, sektor pertanian telah menyumbang 9,2% dari total GDP dan 9% penyerapan tenaga kerja pada tahun 2012 (Achmad, 2013). Lebih dari setengah, dari total permukaan tanah Belanda sebesar 4,15 juta hektar digunakan sebagai lahan pertanian. Pertanian di Belanda menggunakan sistem produksi yang efisien dan berkelanjutan. Sehingga saat ini Belanda masih memimpin mesin pasar global khususnya dibidang peternakan pada produk unggas, pengolahan daging merah, roti dan keju. (HollandTrade, 2013).

touristmakercom

(www.touristmaker.com ) Baca lebih lanjut

Ketika Negara Api Menyerang

“Kenapa harus pakai kata Nederland Indische Dierenartsen School ? seperti tidak bangga saja dengan Bahasa Indonesia, atau biar dibilang mainstream. Pakai bahasa Indonesia saja lah biar lebih familiar. Toh, penjual di pasar juga ga paham dengan kata itu”.

Kata temanku suatu hari ketika melihat aku mengenakan jas himpunan mahasiswa yang bertuliskan Nederland Indische Dierenartsen School yang artinya Sekolah Dokter Hewan Hindia Belanda atau lebih dikenal dengan Kedokteran Hewan. Dia memang sedikit sewot apabila melihat hal-hal yang tidak menunjukkan kecintaan pada Tanah Air. Bukannya aku tidak cinta Tanah Air, akan tetapi ada dasar tersendiri, menurutku dan menurut teman-teman di himpunan mengapa lebih memilih nama tersebut. Baca lebih lanjut

Plant-expression System for Recombinant Vaccine Production : Future Design Prevention of Poultry Viral Diseases in Indonesia.

Accepted Paper Indonesian Student Scientific Conference PPI Wageningen, Belanda

ABSTRACT

Different types of chicken diseases have been reported occurrence in Indonesia, such as Avian Influenza (AI), Newcastle Disease (ND), Infectious Bursal Disease (IBD), and Invectious Bronchitis (IB) in sectors 3 and 4 sector 3 is a breeder who has poultry population between 1000-20000 poultry and Sector 4 with a population of 1-100 poultry1. One example, the percentage of cases of AI almost every province in Indonesia, ranging from West Java, Central Java, East Java, Sumatra and Sulawesi the highest incidence2. Avian influenza (AI), Newcastle Disease (ND), Infectious Bursal Disease (IBD), and Invectious Bronchitis (IB) should also remain aware of the poultry, especially chickens . Avian influenza (AI) belonging to the type of pests and diseases of quarantine animals while group 1, Newcastle Disease (ND), Infectious Bursal Disease (IBD), and Invectious Bronchitis (IB) included in group 23. Vaccines are one of the important weapon in controlling the disease. Therefore, assessment of vaccine should be continuously carried out to ascertain whether the vaccine still provides excellent protection4. Baca lebih lanjut

PEMANFAATAN MOS UMBI PORANG (Amorphophallus muelleri) SEBAGAI KANDIDAT PREBIOTIK PADA AYAM BROILER

 third prize in essay contest OISAA JAPAN 2014

  1. PENDAHULUAN

Umbi porang (Amorphophallus muelleri) termasuk famili Araceae, merupakan jenis tanaman umbi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan. Kelebihan umbi porang adalah mudah didapat, indeks panen tinggi dan juga mampu menghasilkan karbohidrat (Sumarwoo, 2005). Di Indonesia, umbi porang banyak ditemui di daerah Sumatera, Jawa, Madura, Bali, dan NTB). Di Jawa pengembangan porang telah dimulai di Jawa Timur seperti di Madiun, Nganjuk, Jember, Kediri dan Ngawi. Umbi porang banyak dimanfaatkan dibidang industri dan kesehatan (Anonimous, 2013). Di Jawa, umbi porang dengan nama porang atau iles-iles (Dwiyono, 2009). Umbi porang telah menjadi komoditas eksport khususnya ke jepang. Komoditas ini digunakan sebagai bahan pembuatan produk pangan yang disebut konnayaku. Kegunaan lain adalah sebagai pakan ternak, bahan baku industri farmasi dan kosmetika (Pitojo, 2007). Baca lebih lanjut

Koas Sweet

Akhirnya aku muncul lagi. rasanya sesuatu banget, setelah sekian lama ga belai-belai blog -mungkin bisa jadi kagak pernah- akhirnya sekarang bisa oret-oret dia lagi. ceritanya beberapa waktu yang lalu aku menghilang, bukan di culik atau jadi TKW ke luar negeri, akan tetapi memang aku lagi diculik sama prodi buat ngetuntasi pendididkan semacam dokter muda tapi ini bidangnya kehewanan. koasistensi yang lebih kerennya mahasiswa pendidikan profesi dokter hewan. tapi biasanya dosen sama para dokter manggilnya ‘anak koas’. singkat dan menyakitkan. Baca lebih lanjut

Debat dengan nafs

do
ada masanya kita terlempar dari zona aman. disetiap simpangan dan tepian jalan, godaan seakan-akan tiada lelah mempengaruhi keteguhan hati.

ada kalanya kita telah menyalahi aturan dan kita takut dengan semua resikonya. itu adalah kejadian gila. hanya orang-orang minoritas saja yang berani meanggung dan menjawab semuanya. sekalipun gunjingan dan gunjangan kerap kali ada tiap harinya. Baca lebih lanjut

REST

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

NB : kalao mw ngopy komen dulu ya. katanya sih, katanya lhoya.. (kata orang) yg punya blog ini jago moto, pinter bgt gtu. nah, buat membuktikan lg, tolong tinggalin komen n cantumin webnya kalo pas copas.

sebenernya, punya bakat terpendam jadi potografer atau punya bakat jadi potografer terpendam ya? nah lo/.. haha 😀

NAK, KAU LEBIH CANTIK DENGAN JILBAB.

Anakku…

Akhir-akhir ini ibu khawatir dengan kondisi disekitarmu. Ibu khawatir, sudah banyak yang berubah. Orang alim yang lupa dengan kealimannya. Mengaku seorang yang bijak, pada akhirnya pembajak. Semuanya berbalik. Hitam jadi putih. Terang jadi gelap. Semuanya memilih cara yang instan, hampir-hampir seperti setan. Astaghfirullah. Doa ibu, semoga kau jauh disana selalu terlimpah hidayahNya.

Anakku…

Bagaimana kabarmu? Setelah sebulan kau merantau ke kota untuk kuliah. Menjadi seorang mahasiswi, yang sepertinya baru kemarin ibu mengantarmu dengan pakaian putih merahmu. Pasti kau sangat senang. Jika memang begitu, syukur dan sujudku dimalam hari akan ibu perpanjang. Lihatlah dirimu sekarang?! Ibu sampai pangling, siapakah kiranya bidadari syurga yang masuk di rumah ini?, dengan jilbab terurai panjang, pakaian yang anggun dan teduh. Subahanallah, cantik sekali.

Anakku…

Terimakasih sudah berjilbab. Sebenarnya, harapan itu sudah ibu pendam lama, berharap lekas hidayah itu ada. Selalu terbayang, kapan ibu akan melihatmu mengenakan pakaian yang akan membawamu ke syurga, syurga firdausnya? Apakah kau tidak ingin anakku. Ibu selalu berangan bisa segera membantumu memakai jilbab. Seperti itu , akhirnya ibu dapatkan sekarang.

Anakku…

Jika kamu tahu apa itu jilbab. Kau akan berdecak kagum dan gemas, “mengapa aku baru memakainya sekarang?!”. Ibu lega kau sudah berjilbab. Sedikit cerita, sekarang memakai jilbab lebih mudah. Tak ada lagi pelarangan seperti yang pernah heboh dimasa ibu dahulu. Kesadaran muslimah mulai marak di masa itu, ketika dawah semakin intensif dilakukan berbagai kalangan Islam. Bukan berarti sebelumnya tidak ada muslimah yang mengenakan jilbab, namun tahun 1980-an tercatat sebagai fenomena karena terjadi di sekolah-sekolah dan kampus negeri yang cenderung divonis sekuler. Ibu, bersama muslimah yang peduli, lantang menyeru ke jalan-jalan besar. Bebaskan kami berjilbab.

Anakku…

Sehebat apa hamba yang masih yakin akan melihat matahari esok, hingga berani menunda perintah-Nya? Apakah harus menunggu sempuran dulu perilaku kita? Apakah harus menunggu saat yang tepat? Lalu, bagaimana kita bisa menjamin kita tetap hidup sampai waktu tepat itu datang? Segala hal yang bernilai ibadah, tiada kata tunda, bersegeralah. Syukur Alhamdulillah, kau sudah berjilbab sekarang. InsyaAllah, jilbab akan membuat engkau lebih menjaga sikap. Memutuskan untuk berjilbab, memang bukan tanpa tantangan. Ada saja tantangan yang akan dihadapi ketika berjilbab. Tapi, bukankah hidup adalah tantangan?

Anakku…

Berjilbab tidak berarti kamu sempurna anakku, tetapi semoga menjadi awal untuk membuktikan kesungguhanmu menyempurnakan diri di hadapan-Nya. Tidak usah khawatir rezeki menjauh, kehilangan peluang, atau kau akan kehilangan kecantikanmu. Kita mempertahankan prinsip. Allah bersama niat baik. Bukankah ibu tadi sudah bilang, kau lebih cantik dengan berjilbab.

Anakku…

Setelah ibu melihat. Saat ini, dakwah yang gencar dilakukan semakin banyak melahirkan jilbaber, dan hal ini melahirkan produk baru di dunia mode. Bukan hanya pelajar dan mahasiswa yang mengenakan jilbab. Perkembangan ini membawa implikasi berikutnya. Bisnis Garmen  melirik mode prospek yang menjanjikan ini. Perancang-perancang mode juga mulai melirik mode busana muslimah plus jilbabnya. Berbagai kreativitas para perancang busana mode pun bermunculan. Ada yang tetap pada kode syar’i, hanya corak dan warna yang lebih dinamis. Namun ada juga yang merancangnya terlalu kreatif, sehingga kadar syar’inya hilang. Fenomena ini menjadi banyak yang memahami keliru, jilbab ‘gaul’ atau apalah itu. Kelihatannya jilbab hanya dilihat sebagai penutup kepala saja. Saat ini, kebanyakan pakaian muslimah hanya untuk membungkus bukan menutup, perbedaan membungkus dan menutup, contoh menutup itu berpakaian tapi lekuk-lekuk masih sangat terlihat, transparan, akibat pakaian kekecilan dan ketat dikategorikan membungkus. Sedangkan menutup, berpakaian dengan baik rapi tanpa tidak menampakkan model-model lekuk-lekuk tubuh alias tidak ketat.

Anakku…

Meskipun saat ini sudah banyak wanita muslim yang berjilbab. Tapi, masih banyak pula mereka yang belum berjilbab. Ketika kita membaca ayat cinta-Nya, difirmankan dalam QS. Al-Ahzab : 59 yang artinya “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, dan putri-putrimu, pada wanita mukmin untuk mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya”. Simaklah juganak, dalam surat An-Nuur ayat 31 yang artinya “Hendaklah mereka (para wanita) memakai kerudung-kerudungnya sampai kedada”.

Alasannya beragam, mulai dari :

  1. Malu, terkadang ada muslimah yang sudah paham tentang arti dan kewajiban memakai jilbab syar’i tetapi masih dihantui perasaan malu terhadap teman, keluarga dan lingkungan. Pesan untukmu, sebagai harapan umat jangan malu dalam menjalankan Syariat Islam sebab itulah jalan yang lurus tapi malulah jika tidak taat kepada syariat Allah”.
  2. Takut dicap teroris, seiring perputaran kehidupan yang canggih anak manusia maju memasuki era globalisasi maka kebanyakan perbuat-perbuat teror yang dilakukan oleh oknum dan salah dalam mengartikan jihad sehingga pada akhirnya setiap ada teror terbukti atau tidak biasanya dituduhkan kepada muslin/muslimat, sehingga terkadang ada ibu rumah tangga yang melarang anaknya untuk memakai jilbab syar’i. “Pesan ibu, tidak usah takut dicap teroris sebab Allah bersama kita’’.

Renungan buat Muslimah lain atau temanmu yang belum ingin menutup auratnya dengan Hijab

Beralasan belum siap berjilbab karena yang penting hatinya dulu diperbaiki?

Ibu jawab, ”Hati juga mesti baik. Lahiriyah pun demikian. Karena iman itu mencakup amalan hati, perkataan dan perbuatan. Hanya pemahaman keliru yang menganggap iman itu cukup dengan amalan hati ditambah perkataan lisan tanpa mesti ditambah amalan lahiriyah. Iman butuh realisasi dalam tindakan dan amala.n”

Beralasan belum siap berjilbab karena mengenakannya begitu gerah dan panas?

Ibu jawab, ”Lebih mending mana, panas di dunia karena melakukan ketaatan ataukah panas di neraka karena durhaka?” Coba direnungkan!

Beralasan lagi karena saat ini belum siap berjilbab?

Ibu jawab, ”Jika tidak sekarang, lalu kapan lagi? Apa tahun depan? Apa dua tahun lagi? Apa jika sudah keriput dan rambut ubanan? Inilah was-was dari setan supaya kita menunda amalan baik. Mengapa mesti menunda berhijab? Dan kita tidak tahu besok kita masih di dunia ini ataukah sudah di alam barzakh, bahkan kita tidak tahu keadaan kita sejam atau semenit mendatang. Jangan menunda-nunda beramal baik. Jangan menunda-nunda untuk berjilbab.”

Anakku…

Subhanallah jilbab itu adalah ketaatan kepada Allah dan RasulNya. Jilbab itu ‘iffah (kemuliaan). Jilbab itu kesucian. Jilbab itu pelindung. Jilbab itu taqwa. Jilbab itu iman. Jilbab itu haya’ (rasa malu). Jilbab itu ghirah (perasaan cemburu). Tak kan ada rasa sesal maupun kecewa sedikit pun memakai jilbab ini. Kesetiaan pada jilbablah yang harus dilekatkan di hati.

Allah berfirman:

‘’….. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. (QS. An-Nisa ayat 13).

Perhatikanlah dalam al-Quran tertera surah wanita sedang surah lelaki tidak ada, ini bertanda bahwa wanita bisa mempunyai peran penting dalam menempuh kehidupan dan kemajuan Islam tetapi wanita bisa juga menjadi sumber fitnah terbesar jika tidak mentaati kaidah-kaidah Allah dan Rasul-Nya. Jika  hal yang akan kita lakukan adalah sesuai dengan syari’ah dan pasti pahalnya, maka segerakannlah, jangan ditunda-tunda.

Perkataan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berikut seharusnya menjadi renungan:

“Jika engkau berada di waktu sore, maka janganlah menunggu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu waktu sore. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang sakitmu dan manfaatkanlah hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Bukhari no. 6416). Hadits ini menunjukkan dorongan untuk menjadikan kematian seperti berada di hadapan kita sehingga bayangan tersebut menjadikan kita bersiap-siap dengan amalan shalih.
Anakku…

Seorang muslimah akan selalu ingin menjadi tampil menarik di hadapan manusia akan tetapi penampilan yang paling menarik dari semua penampilan adalah penampilan yang sesuai syariat Allah sang pengasih dan penyayang hambanya dengan memerintahkan memakai jilbab sebagai penyempurna kewajiban sebagai seorang muslimah yang sudah baligh, hal ini adalah bentuk kasih sayang kepada hambanya khususnya wanita, yakinlah bahwa Allah mengatur semua ini hanya untukmu, untuk para muslimah.

Anakku…

Rasulullah saw. bersabda yang artinya, “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak-lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR Muslim).

Hijab dan Jilbab adalah masalah Fiqih (Syari’ah),  Keempat Mazhab yang terkenal seperti Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali dan semua ahli Fiqih dan Syariat Islam sependapat bahwa aurat perempuan adalah semua badannya kecuali Muka dan Telapak tangan. Aurat wanita yang tidak boleh terlihat di hadapan laki-laki lain (selain suami dan mahramnya) adalah seluruh anggota badannya kecuali wajah dan telapak tangan. Hal ini berdasarkan dalil hadits di atas dan ayat ayat berikut.

1. Al-Qur’an surah An-Nur ayat 31, “Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumurnya (Indonesia: hijab) ke dadanya….” Ayat ini menegaskan empat hal:

a. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah.

b. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram.

c. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak.

Para ulama mengatakan bahwa ayat ini juga menunjukkan akan haramnya menampakkan anggota badan tempat perhiasan tersebut. Sebab, jika perhiasannya saja dilarang untuk ditampakkan apalagi tempat perhiasan itu berada. Menurut Ibnu Umar RA yang biasa nampak adalah wajah dan telapak tangan.

d. Perintah untuk menutupkan khumur ke dada. Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau, dalam bahasa kita disebut hujab. Ini menunjukkan bahwa kepala dan dada adalah juga termasuk aurat yang harus ditutup. Berarti tidak cukup hanya dengan menutupkan hijab pada kepala saja dan ujungnya diikatkan ke belakang. Tetapi, ujung jilbab tersebut harus dibiarkan terjuntai menutupi dada.

2. Hadits riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil balig) maka tidak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR Abu Daud dan Baihaqi).

Hadits ini menunjukkan dua hal:

1.  Kewajiban menutup seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan.

2. Pakaian yang tipis tidak memenuhi syarat untuk menutup aurat. Dari kedua dalil di atas, jelaslah batasan aurat bagi wanita, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan. Dari dalil tersebut pula kita memahami bahwa menutup aurat adalah wajib. Berarti jika dilaksanakan akan menghasilkan pahala dan jika tidak dilakukan maka akan menuai dosa. Kewajiban menutup aurat ini tidak hanya berlaku pada saat shalat saja atau ketika hadir di pengajian, namun juga pada semua tempat yang memungkinkan ada laki-laki lain bisa melihatnya.

Anakku…

Setelah membahas beberapa dalil di atas telah jelas bahwa dalam berpakaian saat ini ada beberapa kriteria atau syarat. Syarat-syarat pakaian penutup aurat wanita pada dasarnya seluruh bahan, model, dan bentuk pakaian boleh dipakai, asalkan memenuhi syarat-syarat berikut.

1. Menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

2. Tidak tipis dan transparan. (Sesuai hadits di atas)

3. Longgar dan tidak memperlihatkan lekuk-lekuk dan bentuk tubuh (tidak ketat).

4. Bukan pakaian laki-laki atau menyerupai pakaian laki-laki.

Teruntuk anakku yang cantik, yang peduli pada diri sendiri atas kehidupan akhirat pakailah pakaian yang sesuai syariat Allah, insya Allah engkau bahagia dunia dan akhirat sebab hati ini akan tenteram jika melaksanakan syariat Islam. Jika memakai pakaian yang tidak sesuai syariat saya yakin bahwa sebenarnya dalam hati kecil kita berkata sebenarnya aku suka berpakaian syariat tapi pikiran dan hawa nafsu ingin berpakaian yang tidak sesuai syariat Allah.

Sumber :

Twitografi Asma Nadia. Dakwatuna.com. Annida.