PEMANFAATAN MOS UMBI PORANG (Amorphophallus muelleri) SEBAGAI KANDIDAT PREBIOTIK PADA AYAM BROILER

 third prize in essay contest OISAA JAPAN 2014

  1. PENDAHULUAN

Umbi porang (Amorphophallus muelleri) termasuk famili Araceae, merupakan jenis tanaman umbi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan. Kelebihan umbi porang adalah mudah didapat, indeks panen tinggi dan juga mampu menghasilkan karbohidrat (Sumarwoo, 2005). Di Indonesia, umbi porang banyak ditemui di daerah Sumatera, Jawa, Madura, Bali, dan NTB). Di Jawa pengembangan porang telah dimulai di Jawa Timur seperti di Madiun, Nganjuk, Jember, Kediri dan Ngawi. Umbi porang banyak dimanfaatkan dibidang industri dan kesehatan (Anonimous, 2013). Di Jawa, umbi porang dengan nama porang atau iles-iles (Dwiyono, 2009). Umbi porang telah menjadi komoditas eksport khususnya ke jepang. Komoditas ini digunakan sebagai bahan pembuatan produk pangan yang disebut konnayaku. Kegunaan lain adalah sebagai pakan ternak, bahan baku industri farmasi dan kosmetika (Pitojo, 2007).

 

  1. ISI
    • KANDUNGAN UMBI PORANG (Amorphophallus muelleri)

Umbi porang memiliki glukomannan. Glukomanan termasuk serat pangan (dietary fiber) tidak tercerna dan harus dicerna secara enzimatik sehingga menjadi bagian yang dapat diserap oleh saluran pencernaan. Kadar glukomanan pada umbi polar yang sudah masak adalah 32-35% (Sumarwoto, 2005). Glukomanan dapat digunakan sebagai makanan yang menyehatkan (Ramadhan, 2012). Glukomanan dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak khususnya ayam.

Pada ayam, glukomannan umbi porang dapat difungsikan sebagai kandidat prebiotik. Prebiotik adalah nondigestible food ingredient yang mempunyai pengaruh baik terhadap host dengan memicu aktifitas, pertumbuhan selektif, atau keduanya terhadap satu jenis atau lebih mikroba usus. Nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba organ usus adalah polisakarida, pectin, selulosa, hemiselulosa dan oligosakarida yang bersifat tidak tercerna oleh host (inang), namun mampu dimanfaatkan oleh mikroba. Oligosakarida banyak terdapat pada tanaman umbi-umbian salah satunya pada glukomanan umbi porang (Arista, 2012).

Glukomanan pada umbi porang merupakan heteropolisakarida atau karbohidrat yang berikatan dengan protein. Secara umum, protein pada tumbuhan telah diketahui memiliki peran penting dalam mencegah pertumbuhan mikroba atau sebagai protein antimikroba. Hingga saat ini telah ditemukan beberapa protein antimikroba yang berasal dari tanaman baik dari umbi atau bagian tumbuhan lainnya. Jenis protein yang dapat berfungsi sebagai protein antimikroba salah satunya adalah lektin. Lektin merupakan kelompok protein yang berikatan dengan karbohidrat yang spesifik. Lektin banyak terdapat umbi. Protein umbi porang yang diduga berikatan dengan glukomanan juga diduga tergolong dalam lektin, sehingga kemungkinan dapat berfungsi sebagai protein (Mahayasih, 2013).

Berat molekul protein larut air umbi porang yang kemungkinan memiliki aktivitas antibakteri dari S. aureus dan E. coli adalah protein dengan BM 17 kDa dan 19 kDa. Protein larut air umbi porang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Idengan efektifitas penghambatan lebih besar pada bakteri S. aureus daripada E. coli (Mahayasih, 2013).

  • FUNGSI MOS SEBAGAI KANDIDAT PREBIOTIK

Mannooligosakarida (MOS) pada glukomanan umbi porang diperoleh melalui hidrolisis polisakarida dengan reaksi enzimatis dengan enzim mannanase. Pada penelitian Dinoto (2013) pada kultur curah mannooligosakarida dengan bakteri Lactobacillus fermentum dan Lactobacillus plantarum asal manusia. Pada hasil penelitian tersebut terbukti bahwa mannooligosakarida dapat meningkatkan 10,9 % total mikroba lactobasili dibandingkan dari sumber karbon lainnya. Penggunaan mannooligosakarida yang disintesis dari glukomanan umbi porang dapat digunakan sebagai kandidat prebiotik yang berperan dalam memodulasi mikrobiota saluran cerna ayam yang menguntungkan. Pada saluran pencernaan ayam terdapat sekitar 100-400 mikroflora, baik yang menguntungkan maupun merugikan. Beberapa mikroflora menguntungkan diantaranya Escherichia coli, Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Bacteroides sp. Sedangkan yang termasuk mikroflora merugikan ialah Salmonella sp (Anonimous, 2012)

ayam

Gambar 1. Mikroflora pada Ayam (www.info-medion.com, 2012)

Penelitian glukomanan porang pada mencit oleh Aprilia (2012) ternyata mampu mempengaruhi jumlah sel Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium longum. Glukomanan porang juga dapat meningkatkan total SCFA dan menurunkan pH digesta tikus. Oligosakarida dengan mudah difermentasi oleh Bifidobacteria yang ada dalam saluran pencernaan dan menghasilkan SCFA yang dapat menurunkan pH usus. Kondisi demikian mengakibatkan persentase bakteri menguntungkan meningkat, sedangkan persentase bakteri pembusuk menjadi berkurang misalnya populasi bakteri Gram negatif dapat menurun (Haryati, 2010)

Hanafi (2008) dalam turner (2000) menjelaskan bahwa ayam yang diberi MOS dapat menurunkan koloni S. thypimurium pada sekum. Pada ternak kalkun, MOS akan meningkatkan level plasma Ig G dan Ig A pada cairan empedu. Anti-infeksi dari MOS pada fimbriae Salmonella yang menyebabkan tidak terjadinya kolonisasi oleh Salmonella. MOS ini tak dapat dicerna oleh hewan monogastrik tetapi dapat dimanfaatkan oleh bakteri asam laktat sebagai sumber energi. Manan membantu perlawanan terhadap kolonisasi patogen dengan berperan sebagai reseptor analog untuk fimbrae Tipe 1 dalam E. coli dan Salmonella sp. Mekanisme cara kerja mananoligosakarida disajikan pada Gambar 2. (Haryati, 2011).

mos

Gambar 2. Mekanisme cara kerja mananoligosakarida (Haryati, 2011)

 

  1. PENUTUP

Berbagai penelitian dari efektivitas MOS pada umbi porang telah banyak dilakukan dengan hasil yang dapat membantu individu dalam melawat bakteri maupun meningkatkan pertumbuhan. Dengan demikian glukomanan umbi porang dapat dikembangkan sebagai tambahan pakan fungsional. Menurut Ferket (2002) MOS dapat dijadikan alternatif antibiotik pemacu pertumbuhan (Hanafi, 2008). MOS dapat dijadikan sebagai kandidat prebiotik sehingga dapat mengurangi penggunaan antibiotik yang saat ini semakin meresahkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2012. Mengenal Mikroflora Usus. http://info.medion.co.id. Diakses Tanggal 30 Juli 2014.

Anonimous. 2013. Mengenal Budidaya Porang dan Manfaat Ekonominya Bagi Petani Hutan di Blora. http://www.infoblora.com. Diakses Tanggal 30 Juli 2014.

Aprilia, Veriani. 2012. Karakteristik dan Potensi Prebiotik Glukomanan dari Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Blume syn Amorphophallus oncophyllus Prain). Tesis. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Tinggalkan komentar